Caleg PKPI Harus Mapan

Jakarta: Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), memasang persyaratan yang ketat untuk masyarakat yang ingin bergabung sebagai calon anggota legislatif pada pemilihan umum 2014.

Ketua Umum PKPI Sutiyoso mengatakan caleg dari partainya selain harus memiliki kapasitas, dan integritas serta komitmen yang baik, juga harus berasal dari kelompok mapan.

“Saya minta caleg hidupnya mapan. Jadi bukan ekonomi lemah. Menghidupi keluarga saja tidak bisa,  nanti jadi caleg korupsinya besar,” kata Sutiyoso, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Jumat (3/5/2013).

Mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu mengklaim, dalam proses penyusunan daftar bakal calon anggota legislatif 2014, tidak tertarik untuk merekrut artis atau selebritas demi mendulang suara. Ia juga memastikan, bakal caleg PKPI tidak ada hubungan kelurga.

Sutiyoso mencontohkan, anaknya yang bernama Reni ditempatkan nomor urut 1 daerah pemilihan Jakarta II di daftar bakal caleg, namun ia mencoret nama Reni kendati  yang bersangkutan adalah putrinya.

Sementara untuk pendanaan partai, Sutiyoso mengungkapkan untuk dana operasional, berasal dari iuran anggota. “Kader kita yang duduk sebagai anggota DPRD ada 211. Kita iuran atau ada teman yang menyumbang. Kita gotong royong”.

Berdasarkan data milik KPU, jumlah bacaleg yang telah didaftarkan oleh KPU sebanyak 6.576 orang, dengan rincian  2.434 orang perempuan dan laki-laki sebanyak 4.142 orang. Dari kouta 560 kursi DPR, PKPI hanya mampu menyiapkan 512 kader yang akan berlaga dalam pileg 2014. “Kita mengendepankan kualitas,” tegasnya.

Untuk tahapan selanjutnya, KPU akan melakukan verifikasi kelengkapan administrasi bacaleg mulai 23 April sampai 6 Mei 2013, kemudian hasilnya diserahkan ke partai politik peserta pemilu dari 7 sampai 8 Mei 2013.

Selanjutnya partai melakukan kesempatan untuk melakukan perbaikan. Tenggat waktu untuk memperbaiki adalah 9-22 Mei 2013. Verifikasi terhadap perbaikan daftar calon dilaksanakan dari 23 Mei sampai 29 Mei 2013. Penyusunan dan penetapan DCS dilakukan 30 Mei sampai 12 Juni 2013.

[rri.co.id]