Rabu, 29 Mei 2013

Sutiyoso: Pemimpin Tidak Perlu Pintar

Ada kemampuan yang dinilai Sutiyoso harus dimiliki pemimpin. Apa itu?

Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso berpendapat, seorang pemimpin tidak perlu pintar. Menurutnya, yang terpenting dari seorang pemimpin adalah kemampuan menggerakkan masyarakat.

"Sutiyoso sekolah nggak pernah dapat nomor. Tapi sekeliling saya ada orang-orang pintar," kata Sutiyoso di sela-sela kunjungannya ke kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 29 Mei 2013.

Sutiyoso mengaku bukan ahli di bidang transportasi. Namun saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia mampu membuat kebijakan yang tepat di bidang tersebut. "Saya mengumpulkan para profesor dan orang-orang pintar. Saya tanya mereka, mengapa Jakarta macet? Habis itu mereka gludak-gluduk melakukan survei dan beberapa bulan kemudian menemukan jawabannya," ujarnya.

Sutiyoso menuturkan pertumbuhan jalan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan menjadi penyebab utama kemacetan. Tambahan volume kendaraan dari wilayah di sekitar Jakarta, katanya, semakin memperparah kondisi.

"Tahun lalu, 600 ribu kendaraan masuk Jakarta, sekarang 750 ribu. Setiap mobil hanya dua orang di dalamnya. Lalu kami diskusikan bagaimana mengatasi itu. Apa yang tidak kita punya, jaringan transportasi," terangnya.

Mantan Panglima Kodam Jaya itu melanjutkan seorang pemimpin juga harus memiliki ketegasan dan keberanian membuat keputusan. Oleh karena itu, dia tidak ragu saat mencetuskan proyek angkutan umum busway sebagai upaya awal menyelesaikan kemacetan di ibu kota.

"Tadinya banyak yang menghujat. Emang gue pikirin. Aku tetap jalan. Sekarang menjadi primadona transportasi," ucapnya.

[vivanews.com]

Tatap Pemilu 2014, PKPI Ajak Muhammadiyah Konsolidasi

Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menemui Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, dalam rangka konsolidasi untuk Pemilu 2014 di Jakarta, Rabu (29/5).

Sutiyoso didampingi sembilan perwakilan pengurus DPN PKPI tiba di Kantor PP Muhammadiyah pukul 13.00 WIB dan diterima langsung Din Syamsuddin.

"Saya meyakini perjuangan kami (PKPI) paralel dengan perjuangan Muhammadiyah. Oleh karena itu, kami datang ingin mengajak bekerja sama dengan semua umat Muhammadiyah di mana pun mereka berada. Tidak ada jeleknya kalau kita bersama-sama memperjuangkan ini," kata Sutiyoso kepada Din.
Sutiyoso menjelaskan mengenai proses PKPI hingga akhirnya menjadi peserta Pemilu 2014 serta visi dan misi partai yang ingin diperjuangkan.

"Titik fokus kami adalah keadilan karena hingga kini belum ada rasa keadilan. Kami mengamati secera cermat bahwa selama 67 tahun Indonesia merdeka belum ada keadilan, termasuk beribadah," katanya menjelaskan.

Akibatnya, ketika keadilan belum diperoleh, pada akhirnya masyarakat akan mencari jalan masing-masing yang berujung pada penerapan hukum rimba, kata mantan gubernur DKI Jakarta itu. "Itu harus segera dihentikan. Ke depan, rakyat harus diciptakan sebagai 'fighter' (pejuang, red.)," katanya menambahkan.

Sementara itu, Din Syamsuddin menyambut baik ajakan kerja sama PKPI tersebut, karena sejumlah masalah bangsa perlu dicari solusinya bersama-sama.

"Muhammadiyah memandang perlu adanya kerja sama, kemitraan dan koalisi baik dari partai politik maupun ormas, tetapi harus yang bersifat sejati bukan bersifat semu," kata Din menanggapi Sutiyoso.

Selain itu, dengan pilihan Muhammadiyah sebagai gerakan kultural yang berlandaskan budaya masyarakat, Din menjelaskan bahwa organisasi Islam itu tidak dapat berperan dalam politik praktis.

"Muhammadiyah dalam qitahnya dipertegas tidak memiliki hubungan organisatoris dan struktural, serta tidak berafiliasi dengan parpol manapun," lanjutnya.

Oleh karena itu, mempersilakan PKPI untuk memperkenalkan visi dan misi partai kepada masyarakat Muhammadiyah di mana pun berada. "Tentu dengan watak dan jati diri Muhammadiyah seperti itu, silakan menyapa warga Muhammadiyah," tukas Din.

[republika.co.id]

Sowan ke Din Syamsuddin, Bang Yos: PKPI Bukan Partai Gurem

Jakarta - Ketua Umum PKPI Sutiyoso (Bang Yos) sowan ke Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Bang Yos pun meyakinkan ke Din bahwa partainya bukanlah partai kecil alias partai gurem.

"Saya ingin menceritakan sedikit tentang PKPI. Ini bukan partai kecil. Partai yang belum sempat besar. Hahaha. Insya Allah 2014 bisa dperhitungkan oleh lawan lain," kata Bang Yos saat ditemui Din di Kantor PP Muhammadiyah di Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2013).

Bang Yos pun menyampaikan perjuangan PKPI yang tak mudah hingga lolos ikut Pemilu 2014. Dia juga curhat PKPI dapat nomor urut buncit di Pemilu 2014 mendatang.

"Nomor berapapun, kita yang penting no terakhir saja. Atau nomor pertama. Jadi begitu dong, langsung saja coblos sebelah kanan," katanya.

"PKPI hanya punya waktu 3 minggu untuk persiapan. Alhamdulillah tanggal 22 Mei, kita serahkan 558 caleg. Kurang 2 dari kuota yang disediakan. Meski waktu sempit kita tidak mau asal pasang orang," imbuhnya.

Dia lantas menyampaikan niatnya bekerjasama dengan umat Muhammadiyah. "Tidak ada salahnya kita bekerja bersama-sama. Muhammadiyah tidak mungkin dibawa ke ranah politik, namun massanya bisa diajak membangun ini," tegasnya.

[detiknews.com]

Selasa, 28 Mei 2013

90 Persen Verifikasi Caleg Sementara Rampung

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) hampir merampungkan verifikasi perbaikan daftar caleg parpol-parpol peserta Pemilu 2014. Sejumlah caleg disinyalir masih tidak memenuhi syarat administratif.

"Di hari keenam verifikasi perbaikan daftar caleg, KPU telah menyelesaikan lebih dari 90 persen proses verifikasi," kata Komisioner KPU Hadar Navis Gumay.

Verifikasi akan dilakukan hingga esok hari. KPU akan mulai menyusun daftar calon legislatif sementara yang akan diumumkan pada 13 Juni mendatang.

Dari hasil verifikasi sebelumnya, sebagian besar caleg tidak memenuhi syarat administratif KPU. Bahkan, tidak satu pun caleg dari tiga parpol, yaitu PPP, PKS, dan PKPI memenuhi syarat KPU.

Hadar mengatakan berkas yang diberikan parpol dan caleg kali ini sudah lebih lengkap.

[metrotvnews.com]

Sabtu, 25 Mei 2013

PKPI Makassar Target Lima Besar di Pileg

Makassar - Dewan Pimpinan Provinsi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPP-PKPI) Sulsel menargetkan berada di posisi lima besar sebagai peraih suara terbanyak pada pemilihan legislatif 2014 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Ketua OKK Dewan Pimpinan Provinsi (DPP PKPI) Sulsel, Muhammad Arkam, Kamis (23/5).

Menurutnya, target tersebut diinginkan karena melihat figur atau bakal calon legislatif yang bertarung di 11 dapil yang tersebar di Sulsel rata-rata memiliki kemampuan dan kualitas yang mempuni. Khususnya keberadaan massa yang merata dimiliki setiap calon di wilayah pemilihannya.

"Sebagaimana amanah partai, kami  menargetkan mendapat 11 kursi atau satu kursi  di setiap daerah pemilihan," ujar Arkam.

Disinggung perihal keberadaan partai politik lainnya seperti Golkar dan Demokrat, dia mengatakan, kedua partai tersebut juga tidak bisa diremehkan.

Karena dipastikan kader yang mereka dorong juga pasti sudah teruji. Bahkan rata-rata mereka mendorong figur yang telah terpilih sebelumnya menjadi legislator di DPRD.

"Ya, paling tidak kita bisa berada di posisi lima besar dibandingkan dengan partai sekaliber Golkar, Demokrat, PPP dan sebagainya," katanya.

Dia mengatakan, sejauh ini pihaknya telah merampungkan berkas 85 calon anggota legislatifnya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tersebar di 11 dapil dan rata-rata telah terpenuhi hingga 100%.

Ketua PKPI Sulsel Suzanna Kaharuddin, mengatakan, sebelumnya, PKPI kewalahan menjadi figur untuk memenuhi kekuarang calegnya sebanyak empat orang untuk dua daerah pemilihan, yakni daerah pemilihan VII yakni Kabupaten Bone sebanyak 2 orang dan Dapil 8 untuk Wajo, Soppeng dua orang.

"Namun, semua yang menjadi kendala selama ini telah terpenuhi," kataya.

Legislator DPRD Sulsel itu menegaskan, dengan terpenuhinya kuota tersebut, partainya optimis bisa berada di urutan lima besar peroleh suara terbanyak di Sulsel.

2014 PKPI Partai yang didukung dan dipercaya masyarakat Jambi

Tanjab Barat - Ketua partai Persatuan Keadilan Indonesia Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Amir mengaku optimisi partainya akan mendapat dukungan penuh dari warga Tanjabbar.

“Kami optimis akan merebut hati pemilih pada 2014 nanti. Kami yakin warga Tanjab Barat akan percaya dan mendukung PKPI. Karena PKPI bukan partai penuh janji, yang menjanjikan sesuatu hal yang muluk-muluk. Kami hanya berjanji akan berusaha berbuat sebaik mungkin untuk kemajuan Kabupaten ini ke depan, bagaimana warga di Kabupaten agar dapat hidup lebih sejahtera dari sebelumnya,” kata Amir saat ditemui dikantornya, Kamis (23/05) kemarin.

Wakil dari PKPI yang duduk nantinya di DPRD Tanjab Barat, kata Amir, kami minta tetap menampung aspirasi dan menyampaikan serta memperjuangkan aspirasi tersebut, meski aspirasi itu bukan berasal dari dapilnya. “Perwakilan PKPI di dewan nanti diharapkan jangan hanya mementingkan diri sendiri. Ingat mereka dapat duduk di sana karena dipilih oleh rakyat. Jadi perwakilan PKPI yang duduk nantinya juga harus tetap mendahulukan kepentingan rakyat, diatas kepentingan pribadi,” tegasnya.

Amir berharap partai PKPI, khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dapat menjadi partai yang dipercaya dan mendapat dukungan penuh dari warga Tanjab Barat pada 2014 mendatang.

[ganasnews.com]

PKPI Minahasa Daftarkan 40% Bacaleg Perempuan

MINAHASA TONDANO: Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Minahasa pada Rabu (22/05), telah resmi mendaftarkan 35 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) ke KPUD Minahasa.

Berkas Bacaleg diantar langsung oleh Ketua DPK PKPI Minahasa, Bart Y.K. Senduk didampingi Sekretaris DPK PKPI Minahasa, Ferdinand Didi Rau dan Ketua Bappilu PKPI Minahasa, Stanly F. Mewengkang, beserta jajaran pengurus lainnya yang dikawal langsung para Bacaleg.

Menariknya, dari seluruh Parpol peserta Pemilu 2014, PKPI Minahasa memasukkan daftar Bacaleg yang memprioritaskan 40% keterwakilan perempuan, dengan jumlah 15 orang. Bahkan dari 100% atau 35 Bacaleg di empat daerah pemilihan (dapil) yang didaftarkan, ada 2 dapil yang menempatkan perempuan sebagai Bacaleg nomor urut satu. Tak hanya itu, dari seluruh bacaleg yang dimasukkan, terdaftar pula bacaleg paling muda yang menempati nomor urut satu adalah figur perempuan, yakni berusia 27 tahun. 

"Bacaleg 35 orang yang kami daftarkan, semuanya telah melalui hasil seleksi secara demokratis dan terbuka, sesuai dengan mekanisme internal partai", kata Ketua DPK PKPI Minahasa, Bart Y.K.

Senduk melalui Ketua Bappilu PKPI Minahasa, Stanly F. Mewengkang, saat konferensi pers di kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa. "Kami bersyukur, karena PKPI Minahasa, ternyata sangat diminati kaum perempuan, untuk itu adalah wajar apresiasi 40% keterwakilan perempuan kami prioritaskan dalam daftar Bacaleg", ungkap Stanly F. Mewengkang yang juga Ketua Barisan Muda PKPI Minahasa.
Menurut Mewengkang, komposisi 35 orang bacaleg PKPI Minahasa yang didaftarkan, tidak ada perubahan yang signifikan. Hanya, ada bacaleg yang meminta untuk berpindah daerah pemilihan. Nama-nama bacaleg lain, masih tetap sama seperti daftar sebelumnya. Penyerahan daftar Bacaleg PKPI Minahasa ini, menurut Mewengkang diserahkan langsung oleh Ketua DPK PKPI Minahasa, Bart Y.K. Senduk dan Sekretaris DPK PKPI Minahasa, Ferdinand Didi Rau, yang diterima Kasubbag Teknis, KPU Minahasa, Jerry Oroh,SE.

PKPI : PEMKAB GUNUNGKIDUL TAK PEDULIKAN NASIB PETANI PENGGARAP LAHAN KEHUTANAN

Wonosari - Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Bambang Eko Wasisto menganggap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tidak mempunyai kepedulian terhadap nasib para petani penggarap tanah milik Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun).

"Petani di wilayah Giri Suko Panggang, Suru Lanang, Karang Asem nasibnya kini memprihatinkan. Para petani penggarap lahan kehutanan tersebut mengeluh karena  kesejahteraanya menurun akibat lahan yang biasa mereka tanami kini tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan. Luas lahan semakin mengecil menyempit seiring tumbuhan tanaman hutan yang semakin besar. Hutan Kemasyarkatan (HKM) kan sebagai program  kegiatan pelestarian hutan Negara, apa kalau pelestarianya sudah selesai, mereka hanya dibiarkan lapar?" kata Bambang, Jumat (24/5/2013).

Menanggapi hal itu Kepala bidang (Kabid) Kehutanan Dishutbun Kabupaten Gunungkidul, Benny Silalahi berharap agar para petani bersikap kreatif dalam menyikapi hal tersebut.

"Hutan sepenuhnya sudah dikelola masyarakat sekitar kawasan, dan hasilnya juga dinikmati masyarakat. Ya kalau tanaman di hutan kini sudah besar dan lahan pertanian mereka otomatis menjadi sempit, ya harusnya mereka bergerak ke luar kawasan. Dengan menanam empon-empon , ataupun menanam Hijau Panganan Ternak (HMP). Jangan hanya terfokus pada lahan," ucapnya.

Benny menambahkan, tanaman hutan milik negara sepenuhnya merupakan kewenangan propinsi. "Kita tetap mendampingi masyarakat. Tetapi tentang kebijakan aturan semuanya yang mengeluarkan langsung pusat. Yang jelas kita tidak tinggal diam. Apa yang kami bisa juga sudah kita berikan untuk mengatasi masalah pada masyarakat," tambahnya.

[sorotgunungkidul.com]

Maju 5 Caleg, PKPI Targetkan 3 Kursi Dewan

PURBALINGGA - DPC Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Purbalingga, saat ini hanya mendaftarkan lima caleg dalam Pileg 2014 mendatang, namun partai itu optimis mampu meraih tiga kursi di DPRD Purbalingga.

Ketua DPC PKPI Purbalingga, Rawan Udi Purwito, Jumat (24/5), mengatakan dari delapan caleg yang didaftarkan pada tahap awal, hingga batas akhir perbaikan berkas daftar caleg sementara (DCS) 22 Mei lalu hanya menyisakan lima orang.

Hal itu karena seorang caleg dicoret atas nama Matin Madruroh karena usianya belum mencapai 21 tahun. Selain itu dua caleg mengundurkan diri, Dwi Kurniawan dan Rohwati dengan alasan tidak adanya dana.
"Untuk mendaftar ke partai tidak ada biaya sepeserpun. Mungkin pendanaan untuk personal seperti kampanye dan sebagainya," katanya.

Meskipun demikian pihaknya tetap optimis mampu meraih minimal tiga kursi dalam Pileg mendatang.

[suaramerdeka.com]

Rabu, 22 Mei 2013

PKPI Tambah 46 Nama Dalam Daftar Bacaleg

Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Romulus Sihombing, mengatakan partainya menambah sekitar 46 nama dalam daftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Pada masa perbaikan, kami tambahkan 46 calon. Dulu kami serahkan 512 nama, sekarang totalnya 558 orang," ujarnya di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Total bacaleg tersebut, terdiri dari 204 perempuan atau sekitar 37% persen, dan 354 laki-laki. Dibanding daftar bacaleg yang diserahkan ke KPU pertama kali pada 22 April lalu, menurutnya terjadi beberapa perubahan. Beberapa diantaranya pada dapil yang ditemukan bacaleg ganda dengan parpol lain.

Sementara untuk bacaleg ganda sendiri, PKPI memutuskan untuk mengambil langkah tegas dengan mencoret langsung nama tersebut karena yang bersangkutan dianggap tidak memiliki loyalitas kepada partai.

Selain itu, perubahan juga dilakukan karena beberapa nama mengundurkan diri atau tidak mampu memenuhi persyaratan administrasi. Seperti susah melengkapi syarat ijazah karena domisili terlalu jauh.

Namun, meskipun begitu, PKPI mengklaim bahwa pihaknya juga kedatangan tokoh-tokoh baru yang bergabung dan kemudian diputuskan untuk diusung sebagai bacaleg.

Dengan format terbaru yang telah diserahkan itu, Romulus mengharapkan PKPI bisa bersaing pada pemilu legislatif nanti dengan target perolehan suara hingga enam juta pemilih.

[beritasatu.com]

Verifikasi Perbaikan Caleg, KPU Kerja Hingga Malam

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera akan memeriksa berkas perbaikan daftar bakal caleg (bacaleg) yang baru saja diserahkan oleh 12 partai politik (parpol).

Ketua KPU Husni Kamil Manik, mengatakan dalam satu minggu ke depan petugas KPU akan bekerja memeriksa keabsahan bacaleg perbaikan.

"Dengan kondisi saat ini petugas kami akan mengerjakan mulai dari pukul 12.00 WIB, karena mayoritas bekerja sampai malam untuk memeriksa dan menilai apakah sah dan tidak dokumen yang ada," kata Husni, kepada wartawan di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013).

Setelah dilakukan pemeriksaan tim verifikator, sambung Husni, komisioner KPU juga akan melakukan pemeriksaan akhir dengan memeriksa catatan tim.

"Pada masa itu mungkin akan ada koreksi lagi, tapi kami berharap tidak ada yang terkoreksi lagi karena tim kita bisa lebih teliti dari sebelumnya," jelasnya.

Mengenai metode penelitian berkas, lanjut Husni, sama dengan metode yang dipakai saat pendaftaraan bacaleg lalu. Dimana dokumen yang diajukan menjadi acuan utama dan selanjutnya diperiksa satu persatu nama calon dan kelengkapan dokumen.

Husni menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan, nama bacaleg akan diumumkan menjadi Daftar Caleg Sementara (DCS) yang diumumkan pada 12 Juni mendatang.

Namun, caleg yang sudah menjadi DCS bisa saja dicoret, jika ada laporan pelanggaran hukum, perbuatan asusila dan lainnya dari masyarakat. "Nanti proses tanggapan masyarakat satu minggu, lalu dikonfirmasi dua minggu dan terakhir penetapan DCT 25 Agustus," tegas Husni.

[okezone.com]

Survei KKPSPI: Sutiyoso Layak Menjadi Capres

Jakarta - Kelompok Kajian Pembangunan Sosial Politik Indonesia (KKPSPI)  merilis hasil survei yang bertema 'Preferensi Politik Mahasiswa di 7 Kota Besar di Indonesia Mengenai Tokoh (Militer) Menjelang 2014' di Wisma Antara Jakarta Pusat. Alhasil, elektabilitas mantan Pangdam Jaya, Sutiyoso, menduduki posisi atas.

Salah seorang mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(IISIP) Jakarta, Abdul Syarif Hidayatullah, mengatakan, rekapitulasi dan peringkat hasil survei yang tertinggi adalah Letjend TNI Purn. Sutiyoso, karena dilihat dari leadershipnya yang tinggi, sehingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpeluang untuk menjadi Presiden dari kalangan militer.

"Saya melihat Pak Sutiyoso leadershipnya terlihat dalam survei ini paling tinggi, sehingga kemungkinan dia bisa menjadi pemimpin negara ini," ujar Abdul kepada Aktual.co, di gedung wisma antara, Jl Medan Merdeka selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Sekedar diketahui, Survei yang dilakukan sejak 1-15 Januari 2013 ini, menempatkan Sutiyoso, Djoko Suyanto dan Wiranto sebagai tokoh militer yang dipersepsikan layak menjadi capres 2014.

[actual.co]

Survei capres eks militer, Sutiyoso hasil tertinggi


Sindonews.con - Kelompok kajian pembangunan sosial politik Indonesia merilis hasil survei tentang preferensi politik mahasiswa di tujuh kota besar di Indonesia mengenai tokoh militer menjelang 2014.

Berdasarkan rekapitulasi hasil survei 'young intellectual opinion' yang dilakukan dalam rangka mengukur calon presiden (Capres) dari sepuluh tokoh kalangan militer, diketahui bahwa berdasarkan penilaian responden, ada tiga tokoh militer yang dipersepsikan layak menjadi capres di tahun 2014.

Ketiga tokoh itu yakni Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) atau mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Ketiga tokoh tersebut mendapatkan nilai tertinggi dari 10 nama perwira dan mantan perwira tinggi militer yang disurvei.

Di posisi pertama yakni Sutiyoso dengan total 112.280 suara atau 80,2 persen. Di posisi kedua yakni Djoko Suyanto dengan total 107.100 suara atau 76,5 persen. Lalu diposisi ketiga yakni Wiranto dengan total 103.320 suara atau 73,8 persen.

Kemudian di posisi keempat adalah Endriartono Sutarto dengan 93.940 suara atau 67,1 persen. Lalu diposisi kelima adalah Prabowo Subianto dengan 92.120 suara atau 65,8 persen. Di susul posisi keenam yakni Agum Gumelar dengan 85.960 suara atau 61,4 persen. Di posisi ketujuh yakni Pramono Edhie Wibowo dengan 78.820 suara atau 56,3 persen. Sementara di posisi ke-delapan, yakni Saurip Kadi dengan 77.700 suara atau 55,5 persen.

Sedangkan di posisi kesembilan yaitu Slamet Subijanto dengan 73.360 suara atau 52,4 persen. Lalu, di posisi paling buncit atau kesepuluh adalah Kivian Zein dengan 63.140 suara atau 45,1 persen.

"Survei dilaksanakan di kota besar di tujuh Provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan," ujar salah satu peneliti dari Kelompok Kajian pembangunan sosial politik Indonesia, Nayawan Persada di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Dikatakannya, Sampling dalam survei ini menggunakan metode quota sampling. Sementara pengumpulan data dilakukan pada 1-15 Januari 2013.

"Survei dipilih 200 responden yang merupakan mahasiswa di Universitas Negeri di setiap kota pengamatan," katanya.

Dia pun menjelaskan mengapa survei ini dikhususkan hanya untuk tokoh militer. "Kenapa militer? Karena militer dipandang tokoh yang tegas, berwibawa, berani. Makanya banyak yang menginginkan,"tegasnya.

Lalu, ia pun menganggap bahwa mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang memiliki kemampuan intelektual untuk menelaah sejumlah tokoh militer ini. Itu mengapa, kata dia, hanya mahasiswa yang dijadikan responden dalam survei ini.

"Dari survei, ternyata ada 3 tokoh militer yang menurut mahasiswa layak jadi capres 2014. Sutiyoso, Djoko Suyanto dan wiranto. Karena ketiga tokoh ini memiliki nilai diatas 70 persen,"jelasnya.

Berikut 10 besar tokoh militer yang dianggap layak jadi capres 2014 versi Kelompok kajian pembangunan sosial politik Indonesia :

1. Letjend TNI Purnawirawan Sutiyoso
2. Marsekal TNI Purn.Djoko Suyanto
3. Jend.TNI Purn.Wiranto
4.Jend.TNI Purn.Endriartono Sutarto
5.Letjend TNI Purn.Prabowo Subianto
6.Jend.TNI (HOR) Purn.Agum Gumelar
7.Jend.TNI Pramono Edhie Wibowo
8.Mayjend TNI Purn.Saurip Kadi
9.Laksamana TNI Purn.Slamet Subijanto
10.Mayjend TNI Purn.Kivlan Zein

Selasa, 21 Mei 2013

PKPI Targetkan 23 Persen Suara Pemilu 2014

Jakarta: Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menargetkan partainya dapat meraih enam juta suara pada Pemilu 2014.

"Namun, yang paling pmetroenting bagi kami ialah lolos parliamentary treshold kira-kira 20-23 persen," ungkapnya di Jakarta, Selasa (21/5).
Rencananya hari ini pihaknya akan menyerahkan perbaikan daftar calon legislatif sementara (DCS) ke KPU.

KPU memberikan tenggat waktu hingga Rabu 22 Mei 2013 pada partai politik peserta Pemilu 2014 untuk mengumpulkan hasil perbaikan DCS. "Kami sudah bekerja melengkapi semuanya bersama. Teman-teman bekerja sampai subuh untuk melengkapi itu semua," tambahnya.

Ia mengaku ada banyak kekurangan dalam DCS. Maklum, waktu yang dimiliki PKPI hanya tiga minggu sejak ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2014.
"Sebelum itu memang kami sudah proses dengan mendaftarkan orang-orang ini dulu. Sekarang sudah kami lengkapi," lanjutnya.

Salah satu perbaikan DCS, kata Bang Yos, ialah caleg ganda yang terdaftar di Partai Hanura dan PKPI, yakni Andre Hehanusa dan Mohammad Khadafi.
"Itu orang Perindo yang juga daftar Hanura. Keduanya sudah kami coret dalam DCS," tandasnya.
[metrotvnews.com]

Sutiyoso Targetkan 6 Juta Suara untuk PKPI


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menyatakan partainya menargetkan meraih 6 juta suara dalam Pemilu 2014 mendatang. Komposisi daftar caleg sementara (DCS) pun diubah untuk mencapai target tersebut.

"Kami yang penting lolos Parliamentary Treshold(PT) kira-kira 20-23 persen atau mencapai 6 juta suara," ujar Sutiyoso di Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Bang Yos, sapaan akrab pria yang sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta ini, mengungkapkan sudah melakukan sejumlah perbaikan dalam DCS partainya. Sejumlah nama yang diganti, katanya, adalah caleg ganda yang terdaftar di Partai Hanura dan di PKPI.

"Jadi yang terdaftar ganda itu orang-orang Perindo karena ada yang daftar di Hanura seperti Andre Hehanusa dan Mohammad Khadafi," tutur Sutiyoso.

Para caleg ganda ini pun akhirnya diganti dengan bakal caleg yang lebih berkapasitas. Sutiyoso menuturkan adanya kesalahan dalam penyusunan DCS ini lantaran waktu penyusunan hanya tiga minggu.

"Rencananya, kami akan serahkan perbaikannya ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) DCS perbaikannya hari ini. Kami coba susun agar tidak asal-asalan," ungkap Sutiyoso.

KPU telah melakukan verifikasi terhadap DCS milik 12 partai politik. Seluruh partai politik masih harus melengkapi syarat administratif seperti legalisir ijazah, kartu tanda anggota hingga persoalan masih kurangnya kuota untuk perempuan.

[kompas.com]

Senin, 20 Mei 2013

Renungan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei 2013)


REFLEKSI KEBANGKITAN PRIBUMI 105 TAHUN
RENUNGAN KEBANGKITAN NASIONAL
20 Mei 2013

Oleh : Cesillia C'est

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tetapi ketakutan yang membuat kita sulit. karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba. Jangan katakan kepada Allah  aku punya masalah, tetapi katakan kepada masalah aku punya Allah.”


Pribumi atau penghuni asli; yang berasal dari tempat yang bersangkutan. Ko­mitmen yang ditumbuhkan oleh Budi Utomo untuk me­ngangkat harkat dan martabat  hidup pribumi yang ter­bo­dohkan, termiskinkan, ter­be­la­kang dan tertindas adalah sa­tu komitmen yang tidak bisa di­tawar-tawar lagi.

Kita tidak ingin menjadi jongos di bangsa sendiri, bukan berarti bangsa kita yang dikenal ramah men­jadikan mereka tidak tahu etika dan seenaknya melakukan apa­­­­­pun di bangsa kita, seperti yang penjajah lakukan di masa yang lalu.

Seperti yang dikatakan Bung Karno dalam buku  Di Ba­­­­wah Bendera Revolusi Jilid II bahwa jangan sekali-kali me­­lupakan sejarah karena se­­ja­rah ada­lah hukum yang kelak akan me­nguasai ke­hi­dupan manusia.

Krisis multidimensi yang be­rar­ti krisis di segala bidang, mu­lai dari krisis etika, moral pe­­negakkan hukum, sosial, po­­litik, ekonomi, hingga me­nga­rah kepada disintegrasi bangsa yang mengancam ke­si­nam­bungan Negara Republik Indonesia. Hal tu tidak terlepas dari dialektika idealis para penguasa yang merupakan sa­lah satu faktor yang sangat me­­­­­nentukan situasi dan kondisi bangsa saat ini.

Dunia ini panggung sandiwara, demikian konsep yang acapkali dikemukakan dalam memahami "dramaturgi" manusia dan realitas sosialnya. Namun karena sifatnya yang  lucu, maka konsepsi ini lebih cenderung mengarah ke sebutan parodi.

Dalam parodi, tersirat makna bahwa dunia realitas masih dipahami eksistensinya karena kekuatan sistem.  Opisisi biner (binary-opposition) yaitu menggabungkan dua sifat yang bertentangan karena dianggap memberikan jaminan terciptanya harmoni, keseimbangan atau ekuilibrium seperti baik/buruk, dan atau hitam/putih dalam suatu masyarakat/negara.

Oposisi biner memandang bahwa dunia ini adalah  sesuatu penuh dengan ketunggalan, sentralisasi dan meniadakan perbedaan. Perjalanan bangsa Indonesia ditandai dengan parodi seperti itu.

Kita membuat hukum tetapi kita yang melanggarnya beramai-ramai. Penegak hukum yang seharusnya jadi pengayom rakyat justru tidak berbuat semestinya sehingga masyarakat ketakutan dan dalam keadaan tercekam, sejumlah jaksa terlibat dengan mafia peradilan dan terdakwa dalam pemutusan perkara, mengakibatkan persoalan-persoalan pribadi berubah menjadi konsumsi publik dan sebaliknya mencerminkan permainan sebuah parodi besar yaitu parodi menyangkut diri kita sendiri.

Struktur yang dibuat oleh pejabat publik justru dimentahkan oleh pembuat produk hukum itu sendiri tatkala mereka merasa bahwa kepentingan-kepentingan pribadinya dikorbankan. Maka, sekali lagi, rakyat yang menjadi korban dari parodi yang dimainkan aktor-aktor pintar bangsa sendiri.

Parodi di Indonesia sekarang, tumbuh sebagai parodi kebudayaan (mega parodi), kelucuan dan kekeliruan berpikir dan bertindak telah menerobos ruang-ruang budaya sebagai sebuah tontonan bagi masyarakat dunia.

Parodi yang faktanya menyebabkan ketidakdewasaan berpikir. Rasa tanggung jawab dalam masyarakat pun menjadi tumpul karena kegagalan manusia dalam pencapaian kedewasaan berpikir.

Parodi dalam kebangsaan kita memperlihatkan betapa rapuhnya konsep nasionalisme dan perhormatan supremasi hukum yang dibangun untuk keadilan dan mensejahterakan bangsanya, karena hingga saat ini belum sepenuhnya diakomodir.

Bukankah parodi bangsa seperti inilah yang membuat masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang tidak memiliki standar akal dan ketidakmampuan berpikir sehat?

Setelah 105 tahun Kebangkitan Pribumi, sudah saatnya makna kebangkitan nasional diarahkan kepada penciptaan bangsa untuk mampu mengolah aksi, reaksi dan kontemplasi secara maksimal sehingga bangsa ini bisa bangkit dari keterpurukannya dan tidak larut dalam romantisme masa lalu.

Untuk itu diperlukan tumbuhkembangkan rasa kebangsaan tinggi agar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya semboyan yang menjadi slogan belaka, tetapi benar-benar dapat menjiwai perilaku seluruh rakyat Indonesia.

Salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa kebangsaan adalah Kebangkitan Nasional, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan.

Pemerintah Republik Indonesia sudah seharusnya memberi perlakuan yang sama terhadap rakyat, warga negara dan penduduknya dari Merauke sampai Sabang, bila rakyat di satu wilayah sejahtera maka selayaknya rakyat di wilayah lainpun sejahtera agar asas Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat diimplementasikan secara proposional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kita tidak bisa lagi bangkit hanya sekedar dengan kata-kata, untaian puisi maupun    heroik cerita. Kita harus bangkit melakukan gerakan, langkah nyata untuk membangun Republik Indonesia sebagai sebuah bangsa yang lahir dan eksistensi yang sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Gerakan lahir dari kesadaran dan kondisi sosial kehidupan yang melingkupi kita. Gerakan lahir dari kesadaran untuk berubah, berubah kepada yang lebih baik. Gerakan lahir tidak karena disuruh, diberikan, disuapkan apalagi karena hadiah. Gerakan lahir karena kesadaran sebagai sebuah bangsa, mengambil, merebut bahkan merampas untuk tujuan kebaikan, kebesaran dan kejayaan kita sebagai sebuah bangsa.

Gerakan kebangsaan dalam kondisi kekinian, bukan lagi melihat ke dalam struktur masyarakat Indonesia karena masyarakat yang berstruktur seperti pada masa penjajahan Belanda sudah tidak ada.

Sekarang, kita harus melihat Indonesia dalam kancah pergaulan dengan negara-negara lain. Kalau saja, bangsa lain tidak lebih maju dari kita, maka kita memiliki kekuatan dan kebanggan sebagai sebuah bangsa besar, bangsa Indonesia.

Akan tetapi kita masih jauh dari itu, kita hanya bisa bangga sebagai bangsa dengan penduduk terbesar ke empat di dunia. Di dunia olahraga, bulu tangkis yang dahulu merupakan kebanggaan kita, kini tidak lagi, apalagi dunia seni, budaya, film, ilmu, pengetahuan dan teknologi, bahkan perihal kebersihan dan kedisiplinan di jalan, kita belum maju. Sehingga nyaris, tidak ada lagi yang bisa kita banggakan sebagai sebuah bangsa.

Kita harus jujur kepada diri kita masing-masing hari ini kita hanya dilihat sebagai bangsa pekerja harian, bangsa pekerja kasar, buruh perkebunan, buruh bangunan dan pekerja rumah tangga.

Apakah sebagai sebuah bangsa kita hanya senang dipandang sebelah mata? Apakah terus kita harus sebagai khadam, istilah kerennya pekerja rumah tangga, istilah agak kasar “pembantu rumah tangga”, istilah lebih kasar adalah ”babu” dan lebih kasar lagi adalah “budak”?

Gerakan yang harus kita lakukan sekarang adalah gerakan untuk memajukan kecerdasan bangsa, gerakan untuk hidup disiplin dan teratur, gerakan menghargai waktu serta gerakan internationalize standard. Hanya dengan cara itulah kita bisa mengukur diri, apa kita masih berjalan di belakang, sudah di tengah atau di depan dalam peradaban dunia.

Kesadaran yang harus dibangun adalah kesadaran akan kesedarajatan, kesetaraan sebagai bangsa, Kesadaran menjadi bangsa besar dan kesadaran untuk maju dan lebih unggul dari bangsa lain. Ini harus menjadi kesadaran bersama kita sebagai anak bangsa.

Yang harus kita lakukan hari ini dalam menghadapi standar internasional  adalah daya saing dan Kekuatan kompetisi! Inilah yang terlemah dalam bangsa kita.

Nasionalisme harus dibangun dengan kesadaran bahwa kita adalah bangsa yang memiliki daya saing tinggi dalam segala aspek kehidupan. Karena itu sekali lagi gerakan yang kita bangun adalah gerakan pencerdasan bangsa, kedisiplinan, keteraturan serta membangun kekuatan daya saing sebagai sebuah bangsa yang berada di tengah pergaulan dunia.

Untuk membangun gerakan kesadaran membangun keadilan dan kemandirian  serta persatuan Indonesia, kita tidak perlu menjadi bangsa peminta-minta, bangsa yang selalu mengeluh kepada bangsa lain, karena hal itu akan tetap merendahkan martabat bangsa.

Kita harus mengolah sumber daya alam dan sumber daya ekonomi kita untuk kebesaran bangsa kita. Kita tidak perlu lagi menjual kekayaan alam untuk keuntungan bangsa lain.

Lawan kita bukan hanya siapa yang berkuasa, tetapi lawan kita adalah cengkraman keserakahan bangsa-bangsa dunia atas seluruh aspek kehidupan kita. Lawan kita adalah keterpurukan kita dalam kancah pergaulan dengan bangsa-bangsa lain. Lawan kita adalah kelemahan daya saing itu.

Oleh karena itu pemerintah harus menjadikan persoalan tersebut menjadi gerakan dan program yang utama dan pertama.

Bila mereka yang kini berkuasa tidak melakukan itu, kita yang peduli akan perbaikan nasib bangsa harus bergotong-royong mengambil alih penentu kebijakan, menggantikan posisi mereka. Bergerak sebagai sebuah bangsa untuk kejayaan semua kita di masa depan!










"Jika mencoba adalah sebuah tanya, maka berharap jawabannya."

Tidak letih mengarung petang
berburu asa di pasir panjang
mengerutkan dahi, tergenggam tinta dalam jari.

Setiba api menerpa jembatan kemerdekaan
meski pengkhianat mengoyak kedaulatan

Tapi, pantang kita.
berpaling seperti pengecut

Demi segaris cahaya kedaulatan menembus pintu gerbang kemerdekaan
berjuang walau patah remuk semangat.

Meski ada apatis, Kita tetap optimis.
mari susuri jalan merah yang di tebar pendiri bangsa .

Dengan dagu terangkat kita tantang hari esok
tegakkan keadilan dan persatuan Indonesia!
Pantang menyerah, senantiasa melawan Parodi!

Singsingkan lengan baju, kepal jemari gemakan
Bangkit ! Rebut! Kedaulatan bangsa.

Dirgahayu 105 tahun Kebangkitan Nasional!


Jakarta, 20 Mei 2013
Ida Cesilia
Dapil Bali

Slide PKPI

pkpinasional's Slide MCPKPI album on Photobucket

PKPI Video

http://www.youtube.com/user/pkpinasional