Jumat, 19 April 2013

Banyak Calon, Banyak Pilihan

Bandung - Dua bulan lagi Kota Bandung akan mengadakan hajat besar: pemilihan wali kota. Kontestan yang terdaftar di KPU ada delapan pasangan. Bisa dibilang terbanyak dibandingkan dengan jumlah peserta pemilukada di daerah lainnya di Indonesia.

Namun, itu jumlah sementara. KPU masih harus memverifikasi kelengkapan administrasi dan persyaratan faktual kedelapan pasangan tersebut. Bisa saja ada yang tidak lolos. KPU akan mengumumkan hasil verifikasinya pada 7 Mei.

Kita doakan semuanya lolos. Enggak masalah jumlahnya banyak. Itu tidak seberapa dibanding jumlah kontestan pemilihan wali kota (pilwalkot) di –misalnya– Kota Hemstead, Long Island, AS. Bulan lalu, pilwalkot di kota yang berpenduduk cuma 770.000 orang itu menampilkan 22 calon.
Sebaiknya, jangan ada istilah terlalu banyak untuk sebuah niat baik. Tak usah diragukan lagi, yang mendorong kedelapan pasangan calon peserta Pilwalkot Bandung pasti keinginan ngabakti, sanes bade ngabati. Paling tidak, itulah yang akan kita dengar.

Banyaknya jumlah calon kontestan pilwalkot memperlihatkan bahwa Kota Bandung tidak pernah kekurangan sosok pemimpin. Ada empat pasangan dari jalur independen: Bambang Setiadi-Alex Takhsin Ibrahim, Budi ‘Dalton’ Setiawan-Rizal Firdaus, Wahyudin Karnadinata-Toni Aprilani, dan Wawan Dewanta-HM Sayogo. Empat pasangan lagi dari jalur partai: Ayi Vivananda-Nani Suryani Rosada (PDIP dan PAN), EdiSiswadi-Erwan Setiawan (Demokrat, PPP, PKB, Hanura, PPRN, PBB, dan PKPI), M Qudrat Iswara-Asep Dedy Ruyadi (Golkar dan partai nonparlemen), dan Ridwan Kamil-Oded Danial (PKS, Gerindra, dan partai nonparlemen).

Mereka bukan warga kota rata-rata. Bisa dipastikan, semuanya memenuhi lima kriteria utama --kompetensi dan kapabilitas, pengalaman, pengaruh, keberpihakan, dan integritas moral-- yang wajib dimiliki setiap figur yang punya mimpi ngabakti bagi Kota Bandung. Dengan kata lain, diperlukan sosok yang mampu merealisasikan mimpi-mimpi yang pernah menjadi impian Kota Bandung.

Pamor Kota Bandung sebagai Parijs van Java semakin redup. Banjir cileuncang, kemacetan, masalah sampah, hiruk-pikuk pedagang kaki lima, dan derap pembangunan yang tidak mengindahkan analisis dampak lingkungan, telah mengubah wajah Bandung menjadi kota yang sareukseuk dan acak-adut.
Dalam diskusi pilwalkot yang digelar Inilahkorankemarin, Ayi Vivananda dan MQ Iswara masing-masing dengan gamblang memaparkan bagaimana seharusnya Kota Bandung ditata, dibangun,dan dikelola sesuai dengan pamornya yang serba aduhai.

Kita yakin para calon kontestan lainnya juga tahu cara membenahi sebuah kota yang aman dan nyaman bagi semua orang. Kita berharap inilah tema utama yang kelak diusung para calon dalam kampanyenya.
Sebagai masyarakat urban, warga Kota Bandung merupakan pemilih rasional. Mereka hanya akan menjatuhkan pilihan kepada calon yang menawarkan solusi –bukan sekadar janji-- bagi berbagai persoalan yang menyelimuti Kota Bandung

[inilahkoran.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Slide PKPI

pkpinasional's Slide MCPKPI album on Photobucket

PKPI Video

http://www.youtube.com/user/pkpinasional