Jakarta - Ketua Umum Partai
Keadilan Persatuan Indonesia, Sutiyoso, tidak percaya dengan hasil-hasil survei
yang saat ini ada. Menurutnya kredibilitas lembaga survei semakin merosot.
"Saya bingung hasil survei kok berubah-ubah," kata Sutiyoso kepada
wartawan di Jakarta, Selasa (16/7).
Dalam suvei yang dilakukan
Lembaga Survei Nasional (LSN) terakhir, PKPI menempati tingkat elektabilitas
0,5 persen. Angka ini menurut Sutiyoso mengherankan mengingat PKPI sendiri
merupakan gabungan dari 13 partai politik.
Menurut Sutiyoso partai-partai
yang melebur ke PKPI mestinya memiliki basis suara sendiri. "Kalau
kekuatan kita dianggap segitu aneh. Nyatanya kalau saya ke daerah respon
masyarakat baik," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini
mengaku pernah mendapat tawaran dari lembaga survei untuk meningkatkan citra
dan popularitas partainya. Namun tawaran itu urung ia terima lantaran lembaga
survei yang bersangkutan meminta imbalan biaya yang besar. "Mereka minta
imbalan materi tapi kita tidak mau," kata Sutiyoso.
Tak menggandeng lembaga survei
sebagai mitra peningkat popularitas dan elektabilitas, PKPI menargetkan
perolehan suara yang realistis. Sutiyoso menyatakan partainya ingin lolos
parliamentary thereshold 3,5 persen di pemilu legislatif mendatang. "Kami
tidak mau muluk-muluk," ujarnya.
[republika.co.id]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar