Jakarta - Negara dinilai kurang memperhatikan
kaum petani, buruh dan nelayan. Karena itu, prioritas Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia (PKPI) melindungi dan mengembangkan potensi yang
dimiliki kaum buruh, petani dan nelayan itu.
Ketua Umum PKPI
Sutiyoso mengatakan, mayoritas Indonesia adalah tani, buruh dan nelayan.
Namun sayangnya, negara sering melupakan kelompok itu dalam menyusun
kebijakan negara.
Kelompok ini sering menjadi kelompok marjinal dan kalah dalam bersaing dengan kepentingan kaum kapitalis.
"Padahal
merekalah yang menjaga jantung ekonomi rakyat. Tanpa mereka, negara ini
bubar," ujar Sutiyoso atau akrab disapa Bang Yos ini dalam keterangan
resminya, Minggu (23/6/2013).
Dia melanjutkan, PKPI ingin mengangkat kembali peran mereka sebagai kekuatan ekonomi bangsa ini.
Indonesia terlalu sering mengutamakan kebijakan impor daripada memperkuat ketahan pangan dan mengangkat potensi laut Indonesia.
"Indonesia
jelas-jelas merupakan negara bahari, namun tidak pernah bertindak
sebagai negara bahari. Ini jelas kekeliruan dalam menyusun dan
mengesekusi kebijakan negara," tuturnya.
Selain itu, lanjut
Sutiyoso, PKPI akan menjadi partai yang terdepan mengayomi kaum
minoritas. Persatuan Indonesia harus menjadi nomor satu dibandingkan
kepentingan kelompok.
"Tentu prioritas kami yang lain adalah
persoalan minoritas. Demi persatuan Indonesia, kami memperjuangkan
kebebasan beribadah bagi tiap minoritas," tegasnya.
Lebih lanjut
dia menambahkan bahwa untuk mencapai target tersebut, PKPI akan berusaha
mendapatkan kursi di DPR supaya ambil bagian dalam memperjuangkan
kebijakan legislasi. Sehingga, negara ini benar-benar mempunyai
orientasi hidup.
[sindonews.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar