Jakarta. Khofifah Indar Parawansa
optimistis bisa meraih kemenangan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur
pada Agustus mendatang, meski gagal dalam pemilihan sebelumnya pada
2008.
“Saya optimistis, bukan berarti saya overconfidence,” kata
Khofifah usai mengadakan pertemuan dengan partai pengusungnya di
Jakarta, Senin.
Khofifah dipastikan maju dalam Pilgub Jatim 2013 setelah delapan parpol berkomitmen mengusung dirinya sebagai bakal cagub.
Kedelapan
parpol itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Karya Peduli
Bangsa (PKPB), Partai Keadilan dan Persatuan. Indonesia (PKPI), Partai
Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
(PPPI), Partai Kedaulatan (PK), Partai Persatuan Nahdlatul Ummah
Indonesia (PPNUI), dan Partai Matahari Bangsa (PMB).
Gabungan
delapan partai politik tersebut memiliki modal cukup untuk mengusung
pasangan cagub-cawagub yakni 16,95 persen suara hasil Pemilu 2009.
Sementara untuk mengusung pasangan cagub-cawagub syarat minimal dukungan
suara yang diperlukan sebanyak 15 persen.
Khofifah mengatakan
bersama delapan parpol pengusungnya itu ia akan berupaya merebut
kemenangan yang dulu terlepas dari tangannya.
Ia mengatakan pada
pilgub sebelumnya, di luar Bangkalan dan Sampang ia unggul 160 ribu
suara, tapi di putaran ketiga yang hanya dilakukan di Sampang dan
Bangkalan ia kalah dengan selisih 20 ribu suara.
“Nah, di putaran
ketiga itu banyak ditemukan fakta kecurangan. Namun, ketika kita
mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi ternyata tidak diregister,”
katanya.
Khofifah yang rajin menemui masyarakat di Jawa Timur
yakin pendukungnya pada Pilgub 2008 tetap solid mendukungnya pada Pilgub
2013.
Ketua Umum PKPI Sutiyoso mengatakan di atas kertas Khofifah
memiliki peluang besar mengalahkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf
yang merupakan calon petahana atau pejabat gubernur dan wagub Jatim saat
ini.
Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi yang mendukung
Khofifah pun menaruh keyakinan yang sama. Menurut dia, yang perlu
mendapat perhatian besar adalah kemungkinan terjadinya kecurangan,
termasuk penghilangan suara.
“Pengawasan harus lebih diperketat,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, itu.
Pengasuh
Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah)
selaku juru bicara tim Khofifah mengatakan pihaknya akan mendaftarkan
Khofifah dan pasangannya yang hingga saat ini belum disebutkan namanya
ke KPU Jawa Timur pada 13 Mei mendatang.
[dakwatuna.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar