Kamis, 04 April 2013

Poros PKPI Optimistis Tembus Parlemen

Jakarta - Aliansi Partai Politik Penegak Konstitusi atau Poros Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia optimistis perolehan suara mereka akan menembus ambang batas parlemen pada Pemilihan Umum 2014. Poros PKPI merupakan gabungan PKPI dengan 13 partai politik yang tidak lolos verifikasi.

”Saya optimistis kami akan menembus parliamentary threshold (ambang batas parlemen), menilik jumlah suara 13 parpol gabungan dengan PKPI pada pemilu 2009 bisa mencapai 6,7 persen” ujar Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso di Jakarta, Selasa (2/4).

Jika ingin calegnya menduduki kursi legislatif, parpol harus mendulang suara minimal 3,5 persen atau biasa disebut ambang batas parlemen.

Tiga belas parpol yang berkoalisi dengan PKPI adalah Partai Serikat Indonesia (PSI), Partai Karya Republik (Pakar), Partai Persatuan Nahdatul Ulama Indonesia (PPNUI), Partai Nasional Republik (Nasrep), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Buruh, Partai Republik, Partai Kedaulatan, Partai Merdeka, Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Partai Barisan Nasional (Barnas).

Pada Pemilu 2009, PDS memperoleh 1,48 persen suara, PKPB 1,40 persen, PPRN 1,21 persen, PKPI 0,90 persen, Barnas 0,73 persen, Partai Kedaulatan 0,42 persen, Pakar 0,34 persen, PNI 0,30 persen, Partai Buruh 0,25 persen, PPNUI 0,14 persen, Partai Merdeka 0,11 persen. Sementara Partai Nasrep dan Partai Republik, tak ikut Pemilu 2009.

Deklarasi Poros PKPI yang dilakukan pada Senin (1/4), kata Sutiyoso, bukan berarti meleburkan 13 parpol itu menjadi satu PKPI. ”Eksistensi dan identitas mereka tetap. Kami hanya menggabungkan caleg mereka dan suara dari basis massa mereka untuk mewakili PKPI,” ujarnya.
Ia menegaskan, caleg dari parpol-parpol yang bergabung akan mewakili PKPI di parlemen, tetapi tetap beridentitaskan partai asalnya.

Sekretaris Jenderal PKPB Hartarto mengatakan, partainya tidak keberatan para calegnya akan mewakili PKPI. ”Ibaratnya caleg kami itu hanya dititipkan saja. Bajunya PKPI, tapi hati masih partai asalnya,” katanya.

Secara terpisah, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti pesimistis langkah koalisi tersebut bisa mendongkrak elektabilitas PKPI hingga mencapai ambang batas parlemen. ”Angka sistematis itu tidak baku di politik. Suara Pemilu 2009 bukan cerminan suara nanti pada Pemilu 2014,” ujarnya.

Menurut Ikrar, PKPI masih punya kemungkinan menembus ambang batas parlemen jika bisa menyolidkan koalisi, menggerakkan mesin partai, dan menjalankan kampanye tepat sasaran.
Ikrar mengatakan, koalisi yang dilakukan PKPI itu wajar saja dilakukan dalam persiapan pemilu. ”Asalkan memiliki ideologi, kepentingan, dan perjuangan yang sama,” ujarnya

[kompas.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Slide PKPI

pkpinasional's Slide MCPKPI album on Photobucket

PKPI Video

http://www.youtube.com/user/pkpinasional