Mayjend (TNI) Mashudi Darto (Kabid organisasi & Keanggotaan DPN PKP INDONESIA) |
Ketika kita memperingati
hari-hari besar nasional seperti halnya Hari Pahlawan 10 November, dan ketika
kita mencoba melakukan kontemplasi menggali maknanya, hati kita selalu diusik
dengan beberapa pertanyaan mendasar, yaitu : Apakah kondisi Bangsa Indonesia
saat ini sudah sesuai dengan kondisi yang dicita-citakan para pendiri Negara
dan Negara, para pejuang Bangsa dan para pahlawan yang telah gugur sebagai
Kususma Bangsa? Apakah pemerintah Negara RI yang dibentuk sekarang sudah mampu
melaksanakan tugas konstitusinya melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial?
Apakah nilai-nilai luhur Pancasila sekarang sudah diamalkan secara nyata dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara? Jawabannya kita semua sudah
tahu, yaitu bahwa kondisi kita saat ini masih karut marut jauh dari yang
dicita-citakan. Pancasila sebagai Dasar Negara hanya sekedar ditulis tanpa
penghayatan dan pengamalan, di bidang politik yang menganut sistem demokrasi
belum mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, banyak politisi berperilaku
pragmatis dan korup, di bidang ekonomi yang menganut sistem ekonomi pasar atau
liberal telah menampilkan dominasi asing, di bidang kebudayaan kita kehilangan
kepribadian, penegakan hukum tajam kebawah tumpul keatas, di bisang pertahanan
keamanan kota masih belum mampu mandiri.
PKP INDONESIA sebagai
partai yang memperjuangkan terwujudnya keadilan dan persatuan ingin mengajak
kepada semua lapisan masyarakat untuk bergabung menjadi pahlawan-pahlawan
penegak keadilan persatuan yang dengan semangat tinggi, pantang menyerah dan
gagah berani untuk berusaha memerangi semua bentuk ancaman, tantangandan
hambatan terhadap keadilan dan persatua bangsa. Kita harus terus mendorong agar
Pancasila diamalkan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan bangsa. Kita
harus mendorong terwujudnya kehidupan politik nasonal yang bermoral, beretika,
dan bermartabat sesuai dengan tujuan politik yang mulia yaitu mewujudkan
kemaslahatan bersama. Di bidang ekonomi kita bangun kemandirian melalui ekonomi
kerakyatan. Di bidang kebudayaan kita tegakkan jatidiri Bangsa berdasarkan
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika serta penegakan hukum yang tegas dan berkeadilan.
Di bidang pertahanan keamanan kita bangun sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta yang tangguh dan mandiri. Marilah kita teladani nilai-nilai
kepahlawanan yang telah ditunjukkan oleh para pejuang Bangsa dalam Pertempuran
Surabaya 10 November 1045 menghadapi Tentara Sekutu. Hanya dengan demikian kita
dapat memberi makna terhadap peringatan Hari Pahlawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar