Wonosari - Ketua
Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
(PKPI), Bambang Eko Wasisto menganggap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,
tidak mempunyai kepedulian terhadap nasib para petani penggarap tanah
milik Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun).
"Petani
di wilayah Giri Suko Panggang, Suru Lanang, Karang Asem nasibnya kini
memprihatinkan. Para petani penggarap lahan kehutanan tersebut mengeluh
karena kesejahteraanya menurun akibat lahan yang biasa mereka tanami
kini tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan. Luas lahan semakin mengecil
menyempit seiring tumbuhan tanaman hutan yang semakin besar. Hutan
Kemasyarkatan (HKM) kan sebagai program kegiatan pelestarian hutan
Negara, apa kalau pelestarianya sudah selesai, mereka hanya dibiarkan
lapar?" kata Bambang, Jumat (24/5/2013).
Menanggapi hal itu Kepala bidang (Kabid) Kehutanan Dishutbun Kabupaten Gunungkidul, Benny Silalahi berharap agar para petani bersikap kreatif dalam menyikapi hal tersebut.
Menanggapi hal itu Kepala bidang (Kabid) Kehutanan Dishutbun Kabupaten Gunungkidul, Benny Silalahi berharap agar para petani bersikap kreatif dalam menyikapi hal tersebut.
"Hutan
sepenuhnya sudah dikelola masyarakat sekitar kawasan, dan hasilnya juga
dinikmati masyarakat. Ya kalau tanaman di hutan kini sudah besar dan
lahan pertanian mereka otomatis menjadi sempit, ya harusnya mereka
bergerak ke luar kawasan. Dengan menanam empon-empon , ataupun menanam
Hijau Panganan Ternak (HMP). Jangan hanya terfokus pada lahan," ucapnya.
Benny
menambahkan, tanaman hutan milik negara sepenuhnya merupakan kewenangan
propinsi. "Kita tetap mendampingi masyarakat. Tetapi tentang kebijakan
aturan semuanya yang mengeluarkan langsung pusat. Yang jelas kita tidak
tinggal diam. Apa yang kami bisa juga sudah kita berikan untuk mengatasi
masalah pada masyarakat," tambahnya.
[sorotgunungkidul.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar