Bagi PKPI, setelah putusan PTTUN meloloskan PKPI, urusannya selesai. "Setelah PKPI lolos, urusan kami selesai. Kalau ada yang memperkarakan kemudian, bukan urusan kami," tegasnya saat ditemui di Kantor PKPI Jalan Diponegoro Np. 63, Jakarta, Rabu (3/4).
Menurutnya, PKPI sudah mendapatkan keinginannya dan menang di PTTUN. Kemenangan tersebut pun, lanjut Bang Yos karena PKPI yakin bahwa partai tersebut memang lolos. Dirinya pun menjelaskan, lolosnya PKPI tersebut tidak karena uang atau sogokan.
“Kalau ada bukti tuduhan main-main harus ada bukti. Kita partai kecil tidak ada sumbernya mau uang dari mana?” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Yudisial (KY) mengindikasikan adanya pelanggaran kode etik dalam putusan majelis hakim pengadilan tinggi tata usaha negara (PTTUN) terkait putusan gugatan PKPI.
Komisioner KY Suparman Marzuki menyebutkan, berdasarkan laporan awal Koalisi Pemantau Peradilan dan Pemilu, terjadi pelanggaran hukum acara yang dilakukan majelis hakim PTTUN yang dipimpin Santer Sitorus.
"Kita akan periksa dokumennya karena ada indikasi kuat pelanggaran kode etik dan perilaku hakim," katanya usai menerima pengaduan koalisi di Gedung KY, Rabu (3/4).
Menurut Suparman, dari keterangan awal yang diterimanya majelis hakim PTTUN cenderung ngawur dalam mengambil putusan. "Tidak boleh tergugat dilarang banding atau kasasi ketika menerima hasil persidangan kecuali kalau UU Pemilu memang melarangnya. Tapi ini kan tidak ada aturannya," tegasnya.
Suparman menyatakan, seharusnya pengadilan tidak boleh menjadi bagian dari kepentingan politik. Hakim dalam memutuskan hanya mengacu kepada hukum acara. "Jadi mereka tidak boleh partisan atau alat kepentingan politik," ujarnya. [Metrotvnews.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar