JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI),
Sutiyoso mengaku tidak mempermasalahkan partainya mendapat nomor urut 15
pada pemilu 2014, lantaran harus diloncatkan tiga partai lokal Aceh.
"Itu
nomor hoki, kelahiran PKPI tanggal 15 januari, usia PKPI 15 tahun, anak
saya lahir tanggal 15, dan busway diresmikan tanggal 15," ungkap
Sutiyoso di kantor KPU Pusat, Jakarta, Senin (25/3).
Namun,
mantan gubernur DKI Jakarta itu tetap memiliki catatan bagi KPU. Akibat
sikap KPU yang menggantung nasib mereka, PKPI kehilangan waktu sampai
satu bulan 20 hari. Tetapi KPU tidak memberikan dispensasi waktu bagi
PKPI untuk menyiapkan bakal caleg bagi DPR dan DPRD.
Harusnya,
kata Sutiyoso, sejak mengeluarkan keputusan hasil verifikasi faktual KPU
telah memperhitungkan jika tahapan sengketa pemilu masih panjang.
Artinya, KPU bisa menahan dulu penetapan nomor urut peserta pemilu.
"Kan nanti rada lucu, dari nmr 10 loncat ke nomor 14,15," kata Sutiyoso menjelaskan.
Sutiyoso
menyatakan PKPI bisa memahami kewajiban KPU menaati jadwal pelaksanaan
pemilu yang telah dibuat. PKPI juga akan berusaha memenuhi kuota caleg
dalam waktu yang singkat, kata Sutiyoso.
Selama ini, diakui
Sutiyoso, rekrutmen caleg di PKPI tetap berlangsung. Meski banyak yang
maju dan mundur lantaran belum ada kepastian dari KPU.
Lebih jauh
Sutiyoso menyebut, selain kader, parpol-parpol yang dinyatakan tidak
lolos oleh KPU juga merapat ke PKPI. Walau beberapa partai akhirnya
memilih bergabung dengan partai parlemen karena nasib PKPI yang
terombang-ambing. "Tetapi masih ada 13 partai yang ikut bersama kami.
Nanti kami akan bahas formatnya," ungkap Sutiyoso.
[ REPUBLIKA.CO.ID - Senin, 25 Maret 2013, 16:41 WIB ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar