CILEUNYI - Setiap bakal calon legislatif
(bacaleg) dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) harus
pancasilais dengan tetap berpegang teguh pada isi dan makna Pancasila.
Hal itu sesuai dengan gambar partai pimpinan Sutiyoso ini, garuda merah
putih.
Di samping itu, setiap bacaleg dan kader PKPI harus mengedepankan
persatuan dan menerapkan keadilan untuk mengangkat harkat dan martabat
manusia. PKPI pun pantang menyerah demi keadilan dan persatuan.
Demikian dikatakan Wakil Sekjen DPN PKPI, Rully Soekarta di Cileunyi,
Minggu (28/4), usai pembinaan dan sosialisasi terhadap kader dan bacaleg
PKPI se-Jabar, jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014. Rully
didampingi Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKPI Jawa Barat, H.
Supratman dan bacaleg DPR RI, Abidin, SH.
Rully juga mengarahkan para bacaleg dan kader PKPI untuk lebih kreatif
memasang atribut partai sebagai dari sosialisasi sehingga masyarakat
tertarik. "Untuk memperjuangkan agar PKPI bisa meraih nomor urut 15 itu
berat sekali. Selama tiga bulan kita harus bekerja keras supaya bisa
ikut dalam Pemilihan Umum 2014 mendatang. Alhamdulilah, akhirnya partai
kita bisa lolos setelah memenuhi persyaratan di KPU," kata Rully yang
juga bacaleg DPR RI.
Rully juga turut mendorong bacaleg dan kader di tingkat provinsi,
kabupaten, dan kota harus turun ke lapangan. Di antaranya dengan cara
menyentuh rakyat. "Rakyat harus didengar dan diperhatikan," katanya.
Bantuan program P2IP
Sementara itu, sebanyak 26 desa se-Kab. Sumedang menerima bantuan
Program Percepatan Pembangunan Insfratruktur Pedesaan (P2IP) dari
pemerintah pusat melalui anggota Fraksi Golongan Karya (Golkar) Komisi
V, DPR-RI Daerah Pemilihan IX, Drs. H. Eldie Suwandie di aula Desa
Cipacing Kec. Jatinangor, Sabtu (27/4).
Dalam kesempatan itu, Eldie turut memberikan bantuan kemanusiaan kepada
18 anak yatim piatu dan 26 Pengurus Desa (PD). Bahkan, 20 desa menerima
bantuan untuk rumah tidak layak huni (rutitahu).
"Kehadiran saya di sini, yang utama niatan bersilaturahmi dengan
masyarakat Kab. Sumedang. Untuk P2IP, setiap desa menerima bantuan
sebesar Rp 250 juta. Bantuan itu sebagai wujud nyata aspirasi masyarakat
di perdesaan yang tentunya bertekad mengentaskan kemiskinan," kata
Eldie kepada wartawan.
Ia berharap, bantuan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
masyarakat di perdesaaan untuk biaya pembangunan infrastruktur.
Diharapkan pascamenerima bantuan, perekonomian warga menjadi meningkat
dan sejahtera.
Namun, ia tak mau jika dengan program tersebut, ada kades terbentur
hukum akibat realisasinya yang tidak baik. Proses penyaluran anggaran
ini tidak mudah. "Sebelumnya harus melalui beberapa prosedur. Kami di
DPR RI, khususnya Komisi V, mendorong aspirasi masyarakat untuk segera
menerima bantuan dari pusat. Tapi saya bersyukur, bantuan telah ada
sehingga harus benar-benar bermanfaat," ujarnya.
[klik-galamedia.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar